Riview Buku UNBROKEN VOW

Buku karya penulis yang akrab disapa dengan Hanny Dee ini sangat luar biasa. Jika ada bintang satu sampai sepuluh, maka buku ini ada di nomor sepuluh.

Saya sangat menyukai karakter Claire di sini. Seperti kebiasaan Mak Oney (panggilan sayang saya kepada penulis) dia selalu menggunakan POV 1 (aku). Sesuai ekspektasi, dengan menggunakan teknik ini, pembaca seperti mendalami atau diajak menjadi tokoh utama. Claire, gadis remaja yang dalam novel UBV berumur 15 tahun, memiliki banyak pertanyaan namun, secara tidak langsung kejadian demi kejadian menjadikannya dewasa sebelum waktunya. Dewasa dalam pemikiran dan belum melakukan seks, jadi Claire ini adalah anak-anak sesungguhnya. Seorang gadis keturunan Indonesia dan Inggris, sangat cantik bermata biru, kuat, dan ditinggal mati kedua orang tuanya.

Buku ini merupakan terbitan Sinna Media, dengan 430 halaman. Sebagai anggota Little Bees saya sangat apresiasi poin-poin dalam buku ini. Hal yang sangat berkesan antara lain :

1. Saat Claire memutuskan untuk lompat kelas dan diterima di sekolah favorit, tentu merupakan sekolah khusus orang kaya. Di bagian ini, Claire mati-matian belajar, bahkan menyisir rambut dibantu oleh ibu angkatnya, Savanna. Saat Claire sudah siap pada hari H pelaksanaan test, Drey selaku ayah angkat menasehati Claire tentang Belajar itu untuk mengetahui hal-hal yang ingin diketahui, bukan cepat-cepat. Betapa Claire takut kalau koper-koper kecil dalam memori otaknya akan terbuka dan hilang. Kesimpulan apiknya adalah proses menikmati belajar. Bukankah kita sering lupa akan hal ini?

2. Saat Claire merasakan cinta. Claire sebagai remaja tentu identik dengan roman picisan. Dia sendiri awalnya nggak percaya dengan cinta. Sampai ada kejadian di mana psikolog yang menangani Ryn (saudara sepupu dari Momynya yang mengalami pelecehan seksual) menjelasakan padanya bahwa Cinta itu adalah kamu membutuhkannya dan dia sama sepertimu, juga membutuhkanmu. Sepakat?

3. Claire belajar tentang cara bergaul. Bertemu Wayne yang merupakan murid teladan di sekolah dengan target terencana sempurna, hingga waktu remaja yang digunakan untuk selalu menjadi terbaik. Lompat kelas dan lompat agar sampai lebih dulu. Wayne mengajari Claire tentang, “Kamu tidak bisa bergaul dengan manusia tanpa merasa kesal — Jangan tunjukkan wajah kesal pada mereka. Tunjukkan kalau kamu bahagia dan sama sekali tidak terpengaruh. Mengagumkan, bukan?

4. Claire belajar tentang menjadi ratu. Ratu tidak akan melelang dirinya, dia dipilih termasuk soal seks. Jangan jadi popsicle girl yang habis karena dijilati orang. Sangat menohok. Saya sangat suka.

5. Claire belajar jadi anak yang baik. Terdapat pada dialog Drey, ayah angkat Claire. “Orang tuaku juga tidak mengajarkanku apa pun selain jadi bajingan. — Hidup mengajarkan kita lebih dari yang kita butuhkan. Gunakan logika dan hatimu. Sweet.

Di novel ini ada banyak kajian tentang parenting, hubungan antar manusia, cara memilih teman, baiknya menjadi saudara, cara membawa diri, teknologi terapan, fisika, sekte haram yang harus dihindari, istilah-istilah sesuai setting yaitu Amerika, dan pengayaan untuk diri.

Semoga bermanfaat,

See You ….

Ngawi, 29 Juli 2020

Dengan Cinta,

Warna_Senja

Pos blog pertama

Ini adalah pos pertama Anda. Klik tautan Sunting untuk mengubah atau menghapusnya, atau mulai pos baru. Jika ingin, Anda dapat menggunakan pos ini untuk menjelaskan kepada pembaca mengenai alasan Anda memulai blog ini dan rencana Anda dengan blog ini. Jika Anda membutuhkan bantuan, bertanyalah kepada orang-orang yang ramah di forum dukungan.